Pengen tahu REVIEW BOOK yang oke?? Atau pengen baca CERPEN karya orisinil dari anieztaa? Welcome to my worlds, It's all about "ANIEZTAA FEELS"

Sunday, January 24, 2010

Antara IQ dan EQ

hmmm....jadi teringat nih sama mata kuliah ISBD...
sebuah topik yang menarik dalam pengembangan diri, yakni antara IQ dengan EQ. Gimana sih jika ada orang dengan IQ tinggi tapi EQ rendah? Atau sebaliknya, EQ yang tinggi namun dengan IQ rendah?
1. IQ (Intelligent Quotient)
Memuat tentang kemampuan memori otak dan penghafalan. IQ mencakup tentang semua yang berisi tentang talenta, pemikiran, rumus-rumus, logika, dan lain-lain yang bersifat memorial. IQ merupakan potensi genetik yang terbentuk saat lahir dan menjadi mantap pada usia tertentu saat pra-pubertas, sesudah itu tidak dapat lagi dikembangkan dan ditingkatkan. Jadi, untuk bisa meningkatkan IQ haruslah segera dilakukan sebelum masa pra-pubertas sebelum terlambat. Cara meningkatkannya adalah dengan:
  • banyak membaca dan menghafal
  • banyak berlatih menghitung
  • kursus
  • mengembangkan diri
2. EQ (Emotional Quotient)
Merupakan kecerdasan emosi yang meliputi inisiatif, ketangguhan, optimisme, dan adaptasi. Seseorang yang memiliki EQ tinggi akan sukses karena tidak mudah marah dan mempunyai kemampuan yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain. EQ bisa terus ditingkatkan, caranya adalah dengan kesadaran diri sendiri dengan membiasakan membaca, mendengar, melihat, mengendalikan emosi dan kemarahan lalu diterapkan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Sehingga nantinya akan menjadi kebiasaan yang akan melekat pada diri.

Menjawab pertanyaan diatas,
Apa yang akan terjadi jika seseorang memiliki IQ yang sangat tinggi namun EQ-nya jongkok?
  • orang tersebut pintar namun tak berani menonjolkan dirinya karena malu.
  • pasif dan tidak berkembang karena kurangnya interaksi dengan orang lain.
Lalu, bagaimana jika EQ yang tinggi namun IQ rendah?
  • orang tersebut pastilah sangat pede dan ngomon nggak karuan kemana-mana.
  • berani menonjolkan dirinya di depan umum namun bingung sendiri apa yang akan ia tonjolkan di muka umum.
  • Sok berlagak padahal tak punya skill yang mumpuni.
Jadi, kesimpulannya adalah jika ingin sukses, antara IQ dengan EQ haruslah seimbang, saling mendukung satu sama lain.

2 comments:

  1. Terima kasih atas artikelnya kawan, tulisan yang sangat bermanfaat. Jika ada waktu senggang, sudilah untuk mengunjungi balik dan berkomentar menggunakan B.Inggris ke http://sinjayschool.blogspot.com
    saya tunggu komentarnya

    ReplyDelete
  2. thank for ur comment in this posting...
    OK,,if i've a spare time i'II visit ur blog

    ReplyDelete